Melalui anak perusahaannya seperti Disney Animation Studios, perusahaan film tersebut mampu mengubah dongeng-dongeng klasik dunia ke dalam bentuk film animasi, sehingga seolah menjadi milik mereka.
Sebut saja Cinderella, Snow White and the Seven Dwarves¸ Beauty and the Beast, Sleeping Beauty¸ Mulan ataupun Tarzan.
Setelah berdirinya Pixar Animation (yang kemudian dibeli oleh Disney-red), keberadaan Disney Animation Studios seolah tergerus.
Animasi keluaran mereka setelah era akhir 90'an, identik dengan produksi Pixar.
Pixar memang menawarkan inovasi dan progresifitas dalam karya-karya animasi mereka, meninggalkan pola animasi buatan tangan 2 dimensi klasik khas Disney.
Disney Animation sendiri belum surut.
Dan itu dibuktikan lewat film feature animasi ke-52 dalam sejarah Walt Disney Animation, Wreck It Ralph.
Wreck It Ralph, menjadi bukti kepiawaian Disney dalam mengemas sebuah ide cerita segar dan orisinal, serta kemampuan mereka untuk mengemas sebuah cerita menjadi sebuah merek dagang waralaba (kemampuan branding).
Wreck It Ralph juga disajikan dalam kemasan desain grafis animasi berdefinisi tinggi dan mampu menarik penonton dari segala usia, tanpa kehilangan sentuhan khas Disney.
Sentuhan berupa cerita drama tentang persahabatan dan cinta, dalam sajian animasi berinovasi mutakhir.