Melalui anak perusahaannya seperti Disney Animation Studios, perusahaan film tersebut mampu mengubah dongeng-dongeng klasik dunia ke dalam bentuk film animasi, sehingga seolah menjadi milik mereka.
Sebut saja Cinderella, Snow White and the Seven Dwarves¸ Beauty and the Beast, Sleeping Beauty¸ Mulan ataupun Tarzan.
Setelah berdirinya Pixar Animation (yang kemudian dibeli oleh Disney-red), keberadaan Disney Animation Studios seolah tergerus.
Animasi keluaran mereka setelah era akhir 90'an, identik dengan produksi Pixar.
Pixar memang menawarkan inovasi dan progresifitas dalam karya-karya animasi mereka, meninggalkan pola animasi buatan tangan 2 dimensi klasik khas Disney.
Disney Animation sendiri belum surut.
Dan itu dibuktikan lewat film feature animasi ke-52 dalam sejarah Walt Disney Animation, Wreck It Ralph.
Wreck It Ralph, menjadi bukti kepiawaian Disney dalam mengemas sebuah ide cerita segar dan orisinal, serta kemampuan mereka untuk mengemas sebuah cerita menjadi sebuah merek dagang waralaba (kemampuan branding).
Wreck It Ralph juga disajikan dalam kemasan desain grafis animasi berdefinisi tinggi dan mampu menarik penonton dari segala usia, tanpa kehilangan sentuhan khas Disney.
Sentuhan berupa cerita drama tentang persahabatan dan cinta, dalam sajian animasi berinovasi mutakhir.
SINOPSIS
Anda yang gemar bermain game, mulai dari permainan ding-dong hingga ke zaman playstation dan X-Box, mungkin tidak akan pernah terpikir bagaimana bila para karakter dalam video-game yang Anda mainkan bisa hidup, bersosialiasi, bahkan membentuk sebuah masyarakat madani jika konsol game Anda tidak sedang dimainkan.
Imajinasi liar anak kecil inilah yang mendasari cerita di film Wreck It Ralph.
Alkisah, terdapat sebuah karakter permainan ding-dong jadul bernama Wreck It Ralph.
Ralph (John C. Reilly )adalah sebuah karakter dari permainan ding-dong jadul yang telah berusia 30 tahun, bernama Fix it Felix, Jr.
Ralph memiliki tubuh besar-tinggi-berotot yang memiliki kemampuan penghancur bangunan, layaknya Mario Bros. Posisi Ralph di game tersebut adalah antagonis, di mana pemain game harus mengalahkan Ralph untuk mendapatkan poin tertinggi.
Posisi protagonist dalam game Fix It adalah Felix, Jr (disuarakan oleh John McBrayer). Seperti namanya, Felix memiliki kemampuan memperbaiki segala kerusakan yang ditimbulkan oleh Ralph.
Dalam film Wreck It Ralph, para karakter video game tinggal di sebuah dunia layaknya manusia. Mereka memiliki stasiun kereta api besar, di mana para karakter games dari seluruh jenis permainan, melakukan interaksi dan bertemu.
Ralph dan Felix tinggal di sebuah lingkungan dalam dunia game yang disebut Nicelanders, di mana para penduduknya adalah karakter game seperti animasi stop-motion (karena diciptakan dalam bit dan resolusi grafis rendah-red).
Ralph memang diprogram untuk menghancurkan, emosional dan cenderung kikuk. Kepribadian serta posisinya sebagai antagonis, membuat para penduduk Nicelanders memperlakukan Ralph dengan perlakuan diskriminatif.
Ralph hanya boleh tinggal di reruntuhan bata di luar apartemen Nicelanders.
Berbeda 180 derajat dengan Ralph, Felix justru mendapat perlakukan terhormat.
Sebagai protagonis, Felix dielu-elukan penduduk Nicelanders dan mendapat tempat tinggal di apartemen.
Perasaan terpinggirkan Ralph, membuat ia tergabung dalam sebuah klub yang berisi para karakter antagonis dalam dunia game.
Klub sesi "curhat" itu pun terdiri dari karakter jahat seperti Bison dan Zangief (dari game Street Fighter), karakter musuh Pac Man, zombie dan naga yang menjadi musuh di game Mario Bros.
Klub curhat di Wreck It Ralph (courtesy of Disney Animation Studios)
Klub tersebut menjadi ajang "curhat" masing-masing karakter yang selalu dijauhi oleh masyarakat dunia game.Sampai suatu ketika, Ralph menyaksikan bahwa warga Nicelanders, termasuk Felix, merayakan 30 tahun perayaan hari jadi game Fix It Felix.
Ralph, yang marah karena tidak diundang, lantas merusak pesta yang membuat para penghuni Nicelanders justru makin membencinya.
Ralph pun lalu memutuskan untuk menjadi pahlawan dan mendapat medali penghormatan, sebagai bukti bahwa ia pun bisa berguna.
Pencarian Ralph membawanya ke sebuah game,bernama Hero's Duty, di mana ia bertemu dengan karakter seorang wanita tangguh bernama Sersan Tamora Jean Calhoun (Jane Lynch, Glee-red).
Hero's Duty adalah sebuah game mutakhir, di mana sudah dilengkapi dengan desain grafis terkini dan kesulitan permainan ala jenis role players game (RPG). Para karakter di Hero's Duty, termasuk Sersan Tamora, bertugas membunuh serangga mesin (cy-bugs), agar tidak berkembang biak dan menghancurkan dunia game.
Ralph pun bisa mendapatkan medali yang ia inginkan. Namun, kekikukan dan kecerobohannya, membuat ia terbawa ke sebuah permainan game lain bernama Sugar Rush.
Sugar Rush adalah sebuah dunia game warna-warni bak dunia di Charlie and the Chocolate Factory, hanya saja karakternya bak animasi 'imut" ala anime Jepang.
Di Sugar Rush, Ralph bertemu dengan sebuah karakter bernama Vanellope von Schweetz (disuarakan oleh Sarah Silverman), sebuah karakter malfungsi (glitch). Vanellope adalah bentuk lain dalam Ralph di dunia Sugar Rush, sebuah game tentang pertandingan balap di dunia permen warna-warni.
Vanellope tersisih dan tidak boleh mengikuti balapan oleh sang Raja Permen (disuarakan oleh Alan Tudyk), seorang raja yang berpenampilan seperti Egg Head di dongeng Alice in Wonderland.
Vanellope juga menganggap medali milik Ralph sebagai jalan keluar agar eksistensinya dihargai di Sugar Rush.
Ralph dan Vanellope pun kemudian bersaing.
Di Nicelanders, kepergian Ralph membuat game Fix It Felix, Jr., terancam di tutup.
Dalam dunia game, memang ada sebuah peraturan di mana suatu karakter game tidak diperbolehkan masuk ke dunia game lainnya. Hal itu akan menyebabkan rusaknya keseimbangan dalam dunia game.
Sebuah game di mana karakter game-nya melakukan "kebandelan", akan dianggap rusak dan kemudian tidak diaktifkan kembali. Konsekuensinya, para karakter game lainnya, tidak lagi memiliki pekerjaan.
Konon, hal ini pernah dilakukan oleh karakter game Turbo, sehingga ia pun dimusnahkan.
Felix dan para anggota Nicelanders lainnya pun menyadari hal ini. Felix pun akhirnya mencari Ralph dan berusaha membawanya kembali ke Nicelanders.
Namun, masalah yang dihadapi oleh Ralph semakin pelik. Ia terpaksa harus bekerjasama dengan Vanellope untuk membawa kembali medalinya.
Belum lagi, bahwa kedatangannya ke Sugar Rush, ternyata membawa serta cy-bugs dari dunia Hero's Duty, sehingga membahayakan dunia game keseluruhan.
Seiring waktu Ralph lalu bekerjasama dengan Vanellope, Felix dan Sersan Tamora bahu membahu mengatasi ancaman cy-bugs yang mengancam Sugar Rush.
Belum lagi bahaya laten yang selama ini mengincar Sugar Rush, membuat Ralph harus mempertanggungjawabkan segala tindakan yang telah ia lakukan.
Balapan "dunia permen" Sugar Rush (Courtesy of Disney Animation Studios)
LUCU, MENGGEMASKAN, MENGHARUKAN KHAS ANIMASI DISNEY
Film animasi ini memiliki ciri khas Disney, berupa cerita berkonsep fabel ( namun kali ini menggunakan karakter video games), cerita humanis mengenai eksistensi.
Karakter Ralph dan Vanellope ,misalnya, adalah tipikal pahlawan dalam dunia animasi Disney. Mereka berdua terlahir sebagai pecundang, namun memiliki keinginan besar untuk mengubah dunia.
Karakter semacam ini memang umum ditemukan dalam dunia animasi Disney, yang selalu memiliki sisipan pesan bahwa siapapun (dan apapun) bisa mengubah gaya hidup mereka.
Pendekatan yang dilakukan oleh Disney dalam Wreck It Ralph, juga pernah dilakukan dalam rangkaian film Toy Story.
Seperti halnya dalam Toy Story, Disney dalam wreck It Ralph, juga mengajak penonton melongok ke dalam "jiwa" para avatar video games.
Disney mengajak penonton untuk memahami perasaan para avatar games, bagaimana saat mereka ditinggalkan oleh para pemain games.
Naskah Wreck It Ralph memang istimewa.
Naskah yang digarap keroyokan oleh Jim Reardon, Phil Johnston, Rich Moore dan Jennifer Lee, secara bernas memasukkan isu eksistensi dan kemanusiaan dalam sebuah cerita ringan penuh humor, sekaligus menyentuh.
Wreck It Ralph dalam kemasan yang amat menyenangkan, membuat penonton (terutama dewasa, berpikir tentang takdir dan pilihan hidup.
Seperti yang terjadi pada karakter Ralph dan Vanellope, dua karakter tersebut merupakan metafora dari karakter manusia yang ingin merubah takdirnya. Namun, terkadang memang manusia sudah ditakdirkan untuk menjalani jalan hidupnya dan sudah "diprogram" untuk itu.
Dalam Wreck It Ralph, para avatar game adalah metafora dari manusia, pembuat program game adalah metafora untuk Sang Pencipta dan pemain game sebagai pengatur takdir.
Akan tetapi metafora kehidupan dalam Wreck It Ralph tersaji dalam format animasi penuh warna dan berbagai karakter lucu, sehingga kita tidak sadar akan perenungan filosofis tentang eksistensi.
Naskah Wreck It Ralph juga dipenuhi dengan dialog-dialog jenaka dan terkadang memparodikan istilah-istilah dalam game.
Contoh raja permen di Sugar Rush dipanggil Ralph dengan '' your Candice ", sebuah parodi untuk sebutan " your highness".
Atau Raja Permen menyebut dungeon (penjara bawah tanah) dengan fungeon (fun-dungeon=penjara yang menyenangkan karena terbuat dari permen dan coklat).
Dialog dalam Wreck It Ralph memang dipenuhi punch lines, yang membuat Anda akan tergoda mengutip setiap kalimat di film ini.
Wreck It Ralph juga menjadi istimewa dengan tampilan animasi yang menggabungkan tiga jenis video game.
Game arcade ding-dong, game RPG dengan desain grafis ala Final Fantasy, dan warna-warni permen Sugar Rush yang memadukan antara game Crash Team Racing dengan film Speed Racer dan Charlie and the Chocolate Factory.
Perpaduan tersebut menjadikan film ini amat segar.
Belum lagi detail desain grafis animasi, terutama saat di dunia Sugar Rush, membuat Anda lapar dan ingin memakan apa yang ada di layar.
Sentuhan teknik 3D juga makin membuat animasi Wreck It Ralph semakin istimewa.
Memang tidak sampai menimbulkan efek "keluar layar" secara menyolok, namun teknologi 3D dalam Wreck it Ralph memberikan kedalaman tekstur animasinya. Anda akan menelan ludah saat menyaksikan dunia permen di Sugar Rush.
Durasi dalam film ini yang hanya 1 jam 48 menit, membuat film ini pas ditonton memakai kacamata 3D yang terkadang menyiksa.
Nuansa game semakin kental, karena score yang digarap Henry Jackman (Puss In Boots) turut disajikan dalam melodi game. Seperti halnya score yang terdapat dalam film Scott Pilgrim VS The World. Belum lagi film ini didukung oleh soundtrack yang diisi salah satunya oleh girls-band asal Jepang, AKB48, berjudul Sugar Rush.
Karakter Sersan Tamora (Courtesy of Disney Animation Studios)
Sutradara Wreck It Ralph, Rich Moore, sukses meramu semua elemen game dan animasi menjadi sebuah tontonan sangat menghibur, sekaligus disisipi perenungan dan drama menyentuh.
Wreck It Ralph memang secara brilian akan membawa Anda terbahak-bahak, dan kemudian terharu melihat perjuangan dan persahabatan masing-masing karakter film ini.
Wreck It Ralph yang konsepnya sudah ada sejak era 80'an, juga menjadi bukti kecermatan Disney untuk merangkul semua penonton.
Penonton dewasa yang akrab dengan kultur ding-dong di tahun 80 dan 90'an, akan berseru girang saat menyaksikan karakter Sonic the Hedgehog, Pac Man, Street Fighters, Mario Bros, hingga karakter imut Q-Bert.
Penonton berusia muda dan anak-anak akan terhibur dengan berbagai karakter jenaka berpenampilan menggemaskan dalam film ini.
Bisa dipastikan, bahwa Disney akan meraup keuntungan luar biasa dari waralaba Wreck It Ralph.
Di tengah kecenderungan film animasi belakangan yang mencoba lebih dewasa, "kelam", dan serius, Wreck It Ralph adalah contoh sempurna bagi sebuah film animasi yang amat menghibur, menggemaskan, mengundang tawa, sekaligus haru.
Tidak berlebihan bila Wreck It Ralph menjadi tahapan baru Disney Animation untuk memantapkan kekuatannya, di luar bayang-bayang Pixar, anak perusahannya sendiri.
Wreck It Ralph dipastikan akan menjadi awal waralaba baru animasi dan kita akan menyambut hal ini dengan gembira.
Pastikan Anda juga menyaksikan animasi pendek romantis hitam putih berjudul Paper Man, sebelum penayangan Wreck It Ralph.
Maka kegembiraan Anda akan semakin komplet.
0 komentar:
Posting Komentar